Kalian
sinarku
Karya
Riska Rosita
Killah masih membuat
adonan untuk membuat gorengan dan kue putu di dapur yang penuh dengan asap yang
berdindingankan kepingan bambu yang telah rapuh dan atap yang telah bolong
bolong. Ibu yang telah lelah habis dari menanam padi di sawah
© Killah………….???
© Iya
ibuuu,ada apa ? jawab killah
© Jemput
adikmu ke masjid,,
© Iya
ibu…………………..
Killah meninggalkan dapur dan menjemput adiknya
mengaji,karena jaraknya tidak begitu jauh killah hanya berjalan kaki.
Sesampainya di masjid killah memangil adiknya yang telah menunggu killah di
teras masjid
© Sifa
……???
© Iya
kak,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,jawab sifa
Tiba-tiba killah melepaskan sandal yang di pakainya
dan memberikan kepada adiknya
© Ini
pakailah sandal kakak,kakak begini saja
© Tapi
nanti kaki kakak luka ? Tanya sifa
© Pakailah
,kakak tidak bakal luka .bukanya kita berjalan di atas pisau kalau tidak
memakai sandal langsung luka hehehehehe
© Ah
kakak,bias aja. Tapi kakak terlihat sangat pucat ? kakak sakit ya ? sifa
bertanya sambil memegang tangan kakaknya
© Kakak
sehat kok,perasaan sifa aja ah mungkin karna kakak berjilbab jadi kakak
kelihatan putih,tapi kamu kira pucat hehehe
© Kakak
mau menang terus kalau bicara sama sifa ah
© Killah
tersenyum kepada adiknya
Tibanya di rumah ibu telah memasak sayur terong
kesukaan sifa
© Mari
kita makan sifa dan killah ? ajak ibu
© Iya
bu,killah mau menyelesaikan gorengan untuk berjualan jam 3 nanti ibu. Sifa sama
ibu duluan saja makannya
© Tapi
hari ini kita hanya punya satu canting beras dan persediaan beras kita sudah
habis.mari kita makan bersama sama saja ?
©
Ayo kakak kita makan bersama ? ajak sifa
©
Tidak apa-apa sifa sama ibu makan duluan
saja. kakak tidak lapar,habiskan saja biar ibu sama sifa kenyang nanti kakak
makan gorengan sama kue ini saja.
Keluarga
killah adalah masyarakat kurang mampu,karena himpitan ekonomi ayah killah
meninggal karna tidak ada uang untuk berobat. Semenjak itulah killa sudah tidak
bersekolah lagi hanya adiknya yang menjadi tumpuan killah agar tiak bernasib
seperti dia.
Setelah menyelesaikan
gorengan dan kue nya ,killah langsung mengambil air wudhu dan sholat dzuhur
walaupun jam telah menunjukan pukul 14.00.
Setelah
sholat killah selalu menuliskan doanya pada sebuah buku kecil yang selalu dia
bawa kemana saja ibu,killah berangkat berjualan dulu ya ? sambil menyalami
tangan ibunya
©
Iya nak, hati hati di jalan dan jangan
pulang malam,kalaupun jualanya tidak habis kamu pulang saja kerumah ! pesan ibu
©
Killah menjawab : siip bos
hehehehehehe,maksud killah iya ibu tersayangg
Killah berjualan mengunakan
sepeda menuju danau dipingir desanya yang biasanya ramai dikunjungi masyarakat
sekitar ataupun masyarakat kota.
Alhamdulillah jualan
killah habis,terima kasih ya allah telah memberikan rezeki kepada killah
Karena melihat banyak
penggunjung yang dating ke danau ,killah berinisiatif menyewakan sepedanya
pikirnya mungkin saja bias menghasilkan uang lagi
© Sepeda….sepeda……
siapa yang mau menyewa sepeda ?????killah sambil berteriak
Ternyata benar banyak
yang mau menyewa sepeda killah.
Hari sudah menunjukan
jam 5 sore,
Lumayan uang yang bisa
killah kumpulkan hari ini saatnya killah pulang.
Killah
pergi mampir kesebuah toko terlebih dahulu untuk membeli beras dan permen
kesukaan sifa serta membeli sesuatu.
Karena telah merasa
mendapatkan apa yang ingin di belinya,killah pulang kerumahnya yang masih cukup
jauh jaraknya. Haripun semakin gelap dan jalan pun susah terlihat oleh killah. Karena
killah belum makan seharian,maka badanya sangat lemas tepat disekitar di perkebunan teh yang sangat sepi tiba-tiba
dari arah berlawanan datanglah sebuah truk yang menggangkut sayuran dan karena
tidak menyadari ada sepeda di depanya ,truk itu langsung menabrak killah
sehingga killah terpental di pinggir jalan dengan posisi badan menyamping ke
arah kebun teh dengan berlumuran darah.
Ibu dan sifa sangat
kwatir kenapa sudah jam 18.00 killah belum saja pulang. Sifa mencoba
menenangkan ibunya tersebut,
©
Ibu mari kita sholat magrib dulu ,mungkin
saja nanti kalau kita sudah selesai sholat kakak sudah ada di rumah atau saja
dia numpang sholat di rumah dekat danau ? sifa berkata sambil memegang kedua
tangan ibunya dan menatap mata ibunya dalam dalam
©
Ibunya sambil tersenyum : baiklah ,ayo
kita sholat
Ketika ibu dan sifa
selesai sholat ,killah pun belum pulang kerumah
Ayo kita cari kakak mu
saja,ambil obor di dapur ! seru ibu kepada killah
Ibu dan sifa dengan penuh cemas, sambil berdoa
agar killah baik- baik saja
Teryata setelah berjalan
agak jauh dari rumah,ibu melihat killah yang tergeletak tidak bernyawa lagi.
Killah,,,,killah,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,killah,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Ini ibu ,bangun killah bangun
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,bangun
menagis sambil memeluk
killah
©
Ibu ibu ibu,,,,,,,,,,,, ? panggil sifa
©
Ada apa sifa ??? jawab ibu
©
Lihat ibu kakak membelikan kita beras 1
karung ,ini juga ada permen kesukaan sifa bu
Ibu juga melepaskan tas
kecil yang yang dipakai killah dan selalu killah bawa kemana mana. Didalam tas
itu terdapat tiga helai jilbab yang bentuk dan warnanya sama..
Ibu membuka buku kecil
itu
ibu
membaca satu persatu bacaan yag ada di buku itu
Dan sampailah ibu di
lembar terakhir buku itu,lembar itu adalah catatan killah hari ini
“Ya
allah terima kasih engkau telah berikan aku ibu dan adik yang sangat
menyayangiku dan engkau telah memberikan aku izin untuk sholat dzuhur hari ini”
“
ini jilbab untuk kita pakai di hari idul adha hari minggu nanti ibu dan adik ku
tersayang,pasti kita sangat kelihatan sangat cantik,walaupun hari lebaran kali
ini tanpa ayah ,ayah akan selalu di hati kita. I love & miss u buat kalian
,kalian adalah sinarku “
Setelah membaca catatan
itu ibu sangat terpukul dan ibu tak habis-habisnya memeluk sifa dan jasad
killah.
Setelah
meninggalnya killah membuat ibu dan sifa selalu diselimuti kesedihan. Hari ini
adalah idul adha dengan memakai jlbab pembelian dari killah membuat ibu semakin
larut dalam kesedihan.setelah sholat idul adha ibu dan sifa menyekar ke kuburan
ayah dan killah.
Ibupun memutuskan untuk
mengajak sifa pulang kerumah neneknya. Agar sedikit melupakan peristiwa yang
sangat memilukan hatinya untuk beberapa saat.
Selesai
0 komentar:
Posting Komentar