Bismillahiraahmanirahim
Assalamu’alaikum
warrahmatullahi wabarakatuh.
Allhamdulillah. Alhamdulillahilladzi akhrojna
minadh dhulimaati ilannur, wa amaarona biannuqoti’a ahlifisqi wal fujur. Ashhaduanlaailaahaillallah,
wa ashhaduanna sayyidana muhammadan abduhu warosuluh. Allahumma fasholli
wasallim ‘alaa sayyidina muhammadin, wa ‘alaa aliihi washohbihi wassalam.
Yang terhormat guru pembimbing pak Saepul
hidayat spd.i , bapak/ibu guru yang sedang mengajar di kelas ini serta
teman-teman semua yang saya sayangi.
Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa
syukur kita kepada ALLAH SWT, karena ia telah mentakdirkan dan menciptakan
makhluk penyayang, yang menyayangi dan mengurus kita sejak kita membuka mata di
alam dunia. Tiada lain makhluk itu adalah IBU. Ceramah saya kali ini bertemakan
tentang pentingnya berbakti kepada IBU.
Shalawat dan salam kita panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW, para sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Semoga kita
diberi ketabahan dalam keimanan dan ketaqwaan (amin).
Teman-teman yang
dirahmati oleh ALLAH SWT....
Berbicara tentang IBU, tentunya kita sering mendengar kisah tentang MALIN
KUNDANG yang dikutuk menjadi batu karena ia tidak mengakui pada
seseorang wanita tua dan miskin, yang pada kenyataannya ia adalah IBU
dari malin kundang
Pada zaman sekarang ini, tidak ada anak yang benar-benar dikutuk menjadi batu,
tetapi saya sedih, karena banyak anak yang durhaka pada orang tua, berdosa pada
IBU, berkata kasar, berbohong dan bahkan tega berprilaku kasar pada orang tua.
Padahal ibu dengan ikhlas melahirkan, menyusui, dan merawat kita, saat kita
masih lemah.
ALLAH SWT
berfirman dalam QS Luqman, 31:14 yang berbunyi :
(wawashshayanaa
al-insaana biwaalidayhi hamalat-hu ummuhu wahnan ‘alaa wahnin wafishaaluhu fii
‘aamayni ani usykur lii waliwaalidayka ilayya almashiiru)
Artinya
: “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-ku dan
kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS Luqman, 31:14)
IBU lah yang merawat kita sejak bayi, balita, hingga kita dewasa pun kasih
sayangnya tidak akan hilang. Karena pengorbanan yang besar inilah, kita wajib
menyayangi ibu kita, lebih dari sayang kita kepada orang lain.
Dahulu ada seseorang sahabat bertanya kepada Rasulullah
“Ya Rasulullah,
siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?”
Nabi SAW menjawab,
“Ibumu, ibumu,
ibumu, kemudian ayahmu dan kemudin yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih
dekat kepadamu,”
Di antara
keajaiban Syari'at Islam itu adalah bahwa Islam itu memerintahkan kita untuk
berbuat baik kepada ibu, meskipun ia musyrik. Sebagaimana yang ditanyakan oleh
Asma' binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang hubungannya dengan ibunya yang
musyrik. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Ya, tetaplah kamu menyambung
silaturrahmi dengan ibumu." (HR. Muttafaqun 'Alaih).
Di antara
perhatian Islam terhadap seorang ibu dan haknya serta perasaannya bahwa Islam
telah menjadikan ibu yang dicerai itu lebih berhak untuk merawat anaknya dan
lebih baik daripada seorang ayah.
Keberadaan ibu
yang telah diperhatikan oleh Islam dengan sepenuh perhatian ini dan yang telah
diberikan untuknya hak-hak, maka dia juga mempunyai kewajiban, yakni mendidik
anak-anaknya, dengan menanamkan kemuliaan kepada mereka dan menjauhkan mereka
dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah dan mendorong
mereka untuk mendukung kebenaran dan tidak menghalang-halangi mereka untuk
turut berjihad karena mengikuti perasaan keibuan dalam hatinya. Sebaliknya ia harus berusaha memenangkan
seruan kebenaran daripada seruan perasaan.
Karena itu, ada
beberapa kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua :
1. Taat dan berbakti pada orang tua. Selama
mereka tidak memerintah pada kemusyrikan, dan kita tetap menjaga tata krama dan
kebaikan.
2. Mendoakan kedua orang tua. Diantara doa kita
pada orang tua adalah :
“robbil firli wali
wa lidaya war hamhumma kama robbayani soghiro”.
3. Menjaga ucapan kita agar tetap sopan, nada
bicara jangan terlalu tinggi, jangan membentak, jangan menolak ketika diperintah.
Jika tidak bisa, katakan dengan baik alasannya, jangan menggerutu.
Itulah beberapan
pedoman kita untuk berbuat baik kepada orang tua terutama terhadap ibu.
Mudah-mudahan kita, ibu-ibu kita, bapak-bapak kita, saudara-saudara kita,
bersaudara dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali di
Surganya ALLAH SWT atas Ridho-Nya.. Amin amin Ya robal ‘aalamin.
Kesimpulan
: jadi kita sebagai anak harus berbakti
kepada kedua orang tua, terutama pada ibu. Karena ibu yang telah mengandung, melahirkan,
menyusui, mengasuh dan merawat lalu membesarkan kita sampai saat ini. ibu
bawel,cerewet bukan karena jahat, akan tetapi sangat menyayangi kita dan ia
takut jika kita terluka.
wallahu muwafiq ilaa aquamitthoriq,
wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatu.
0 komentar:
Posting Komentar